Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, pemerintah setiap tahunnya berupaya meningkatkan kesejahteraan guru melalui pengangkatan guru dari status honorer menjadi PNS.
"Itulah kenapa pemerintah mengangkat guru setiap tahun, cukup besar, itu sampai 100.000 setiap tahun. Namun juga harus melalui seleksi-seleksi yang baik. Karena kita bukan hanya memburu jumlah guru, tetapi juga kualitas guru," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (16/7/2019). Ia menanggapi nasib Nining Suryani (44), guru di SDN Karyabuana 3 Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Banten yang tinggal di toilet sekolah lantaran tidak punya rumah. Selama 15 tahun mengajar, Nining masih berstatus guru honorer.
Wapres menginginkan guru honorer yang diangkat menjadi PNS memiliki kualitas baik sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, ia meminta guru honorer yang belum diangkat menjadi PNS terus meningkatkan kualitasnya. Dengan demikian, mereka bisa memenuhi kriteria pengangkatan guru berstatus PNS. Jika terbentur masalah usia, guru yang masih berstatus honorer tetap bisa meningkatkan kesejahteraannya dengan mengikuti seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Bila lolos, kesejahteraan yang diperoleh lebih tinggi dibandingkan dengan guru honorer. "Tidak semua itu akan terangkat. Kalau enggak, dia menjadi guru dengan dasar kontrak (PPPK). Iya meningkat itu (kesejahteraanya), di atas UMR itu," ucap Kalla.
Nining Suryani (44), guru di SDN Karyabuana 3 Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Banten, terpaksa harus tinggal di toilet sekolah lantaran tidak punya rumah
Nining mengatakan, gaji sebagai guru honorer sebesar Rp 350.000 tidak cukup untuk menyewa rumah walaupun dia sudah mengajar di sekolah tersebut selama 15 tahun. Ibu dua anak ini punya alasan khusus mengapa tetap bertahan sebagai guru honorer kendati gajinya kecil, yakni harapan untuk diangkat menjadi PNS dan mendapat penghasilan yang sesuai dengan pengabdiannya. "Kalau enggak diangkat juga enggak apa-apa, setidaknya ada kebijakan dari pemerintah berapa kenaikan per bulan. Mau kecil mau besar saya ikhlas terima," kata Nining saat ditemui di SDN Karyabuana 3, Kecamatan Cigeulis, Senin (15/7/2019). Namun, tahun demi tahun mengajar, status Nining belum naik juga. Berbagai upaya sudah dia lakukan, termasuk kuliah lagi untuk mendapatkan gelar sarjana.
Nining sempat merasa putus asa dan menyerah. Apalagi, usianya saat ini sudah melebihi batas ambang persyaratan menjadi PNS. Sempat ada niat untuk berhenti mengajar, namun diurungkan mengingat salah satu anaknya masih perlu biaya sekolah. "Anak saya yang kedua sekarang masih sekolah di pesantren, tiap bulan butuh biaya," kata dia.
sumber : nasional.kompas.com
loading...
0 Response to "Respons Wapres soal Guru Honorer yang Tinggal di Toilet Sekolah"
Posting Komentar