Aksi unjuk rasa Aliansi Masyarakat Toraja Utara di Gedung DPRD Toraja Utara, Jumat, 26 Juli 2019, memang tidak melibatkan banyak massa. Juga sempat ricuh dengan staf di DPRD Toraja Utara.
Namun di balik itu terungkap beberapa fakta menarik, yang membuat banyak orang tercengang. Ternyata guru honorer di Toraja Utara digaji dengan upah dibawah standar, juga tidak memenuhi Upah Minimum Regional (UMR).
Koordinator Lapangan Aksi, Trija Putra Pamian dalam orasinya menyampaikan bahwa dari tahun 2016 gaji PHT yang dianggarkan sebesar Rp1 juta hanya dibayar Rp900 ribu dan hanya 9 bulan yang terbayar.
“Tahun 2016 hanya Rp900 ratus ribu dan hanya 9 bulan yang dibayar, tahun 2018 malahan turun Rp600 ribu sampai hari ini,” kata Trija.
Selain jumlahnya dibawah standar dan tidak tidak dibayar utuh, ternyata banyak pula tenaga honorer fiktif. Tercatat namanya, namun tidak ada atau tidak aktif orangnya. Inilah yang membuat jumlah anggaran untuk gaji guru honorer membengkak.
Koordinator Guru Honorer Toraja Utara, Riska, menyebutkan bahwa masih banyak daftar PHT yang diduga fiktif namun masih terima gaji. “Kami ada bukti-buktinya karena setipa kali kami tanda tangan kami selalu foto,”ujar Riska.
Sejauh ini, tuntutan para pendemo ini belum mendapat tanggapan dari pemerintah kabupaten Toraja Utara.
Sumber : www.karebatoraja.com
loading...

0 Response to "Terungkap, Gaji Guru Honorer di Toraja Utara Tak Terbayar Utuh"
Posting Komentar