Guru Madrasah Yang Berstatus PNS Masih Minim, Jauh Dari Harapan

Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) merupakan salah satu daerah yang paling banyak berdiri sekolah Madrasah di wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR).



Pasalnya, keberadaan guru berlatar belakang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengabdi di sekolah itu terbilang sangat sedikit.

Hal ini, sebagaimana yang dikatakan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bolsel, Muhammad Thaib Mokobombang saat ditemui di kantornya, Rabu (10/7/2019).

Menurutnya, di Bolsel ada 5 Madrasah Tsanawiyah dan 2 tingkat Ibtidaiyah.

Akan tetapi guru PNS yang mengabdi hanya sedikit sekali.

"Setiap sekolah, hanya tercatat memiliki guru PNS kurang lebih 2 hingga 4 orang saja.

Padahal seharusnya, setiap sekolah minimal ada 8 guru yang berlatar belakang PNS," kata Thaib.

Dilanjutkannya, sebagai alternatif untuk mengisi kekosongan tenaga pengajar tersebut.

Pihaknya mempekerjakan Guru Tidak Tetap (GTT).

"Kami berharap, kedepannya ada pemerataan guru di Bolsel, karena tenaga kami disini memang sangat kurang," ucapnya.

Dijelaskannya, secara keseluruhan PNS yang bekerja dibawah naungan Kemenag Bolsel totalnya berjumlah 41 orang.

Jumlah tersebut, sudah termasuk guru madrasah, pegawai KUA (Kantor Urusan Agama) dan staf di Kantor Kemenag.

"Perekrutan PNS Kemenag tahun lalu saja, Bolsel hanya kebagian tiga orang, jadi besar harapan kami jika ada perekrutan PNS berikutnya.

Sebagai daerah baru Bolsel seharusnya lebih di prioritaskan," kuncinya.









loading...

0 Response to "Guru Madrasah Yang Berstatus PNS Masih Minim, Jauh Dari Harapan"

Posting Komentar