Jakarta: Tanoto Foundation melalui program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (Pintar) memulai program kolaborasi guru dan dosen dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran di kelas. Kolaborasi ini dilakukan dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Kolaborasi ini melibatkan 20 dosen dari 10 LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) dan 20 guru dari 20 sekolah dan madrasah mitra atau laboratorium LPTK. Di tahap awal, mereka difasilitasi bertemu dalam lokakarya nasional PTK di Jakarta pada 13-15 September 2019, untuk bersama-sama merumuskan masalah-masalah pembelajaran guna ditindaklanjuti dalam kolaborasi PTK.
Direktur Program Pintar, Stuart Weston mengatakan, kegiatan ini bertujuan menyinergikan peningkatan mutu sekolah dan madrasah dengan LPTK sebagai lembaga penghasil guru. Para dosen difasilitasi turun ke sekolah dan madrasah bekerja sama dengan para guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
“Mereka bisa bekerja sama dalam mengidentifikasi dan memecahkan bersama masalah pembelajaran," kata Stuart, Jakarta, Senin, 15 Juli 2019.
Stuart menambahkan, manfaat melakukan PTK ini, bagi guru ini merupakan upaya meningkatkan mutu pembelajaran di kelas dan meningkatkan profesionalisme. Sedangkan dosen dengan melakukan PTK, bisa untuk publikasi ilmiah dan membantu peningkatan mutu pembelajaran di kelas sebagai pengalaman nyata untuk bahan perkuliahan.
"Kolaborasi ini efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran baik di sekolah maupun LPTK,” ujarnya.
Baca:Hasil UN Jadi Dasar Perbaikan Pembelajaran
Tim Penilai Angka Kredit Guru, Kemendikbud,Hari Amirullah Rachman menyebut, masih banyak guru yang kesulitan melakukan PTK. Kebanyakan guru juga perlu diperkaya dengan teori-teori pembelajaran guna mendukung pemecahan masalah pembelajaran.
“Melalui kolaborasi PTK ini, dosen dapat memperkuat guru dalam menerapkan teori pembelajaran yang relevan untuk menyelesaikan masalah pembelajaran yang dihadapi guru,” kata Hari.
Sementara itu Direktur Pembelajaran Kemenristekdikti Paristiyanti Nurwardani mengatakan, kegiatan kolaborasi guru dan dosen ini sejalan dengan kebijakan Kemenristekdikti. Yakni mengembangkan kemitraan LPTK dengan sekolah mitra atau sekolah lab melalui program PDS (Penugasan Dosen di Sekolah).
"Program PDS ini relevan dengan kegiatan kolaborasi guru dan dosen dalam melaksanakan PTK untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran di kelas,” ucapannya.
Kegiatan ini akan terus berlanjut selama enam bulan ke depan. Para dosen dan guru akan berkolaborasi melaksanakan PTK untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Adapun 10 LPTK mitra dalam program Pintar ini adalah Universitas Mulawarman dan IAIN Samarinda (Kalimantan Timur), Universitas Sebelas Maret Surakarta dan UIN Walisongo (Jawa Tengah), Universitas Jambi dan UIN Sultan Thaha Syarifudin Jambi (Jambi), Universitas Riau dan UIN Sultan Syarif Kasim (Riau), Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dan UIN Sumatera Utara Medan (Sumatera Utara).
Sumber : www.medcom.id
loading...
0 Response to "Kolaborasi Guru dan Dosen Pecahkan Masalah Pembelajaran"
Posting Komentar