Mendikbud soal Siswa SMA Taruna Tewas saat MOS: Sekolah Jangan Bikin Teror

Bekasi - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyesalkan atas meninggalnya siswa SMA Taruna Indonesia, Palembang, Sumatera Selatan, Dewlyn Berli (14) saat Masa Orientasi Siswa (MOS). Muhadjir mengatakan sekolah seharusnya membuat siswa nyaman dan jauh dari kekerasan.



"Saya belum bisa beri tanggapan karena harus lihat secara detail. Ada Pak Irjen juga untuk menelisik kasus itu. Saya menyayangkan kalau kita berpuluh kali menyampaikan tidak boleh ada praktik kekerasan dan perpeloncoan tapi harus menebarkan kasih sayang, membikin peserta didik baru kerasan dan nyaman di sekolah yang baru. Jangan malah membikin mereka ada teror-teror yang tidak pada tempatnya," kata Muhadjir di Sekolah Kristen Yayasan IPEKA, di perumahan Grand Wisata, Jl Sanset Evenue, Lambang Sari, Tambun, Bekasi Selatan, Jawa Barat, Selasa (16/7/2019). Muhadjir ditanya mengenai pembina sekolah yang jadi tersangka tewasnya siswa SMA Taruna di Palembang.

Muhadjir mengatakan insiden meninggalnya siswa saat MOS di Palembang itu sudah masuk ranah pidana. Karena itu, dia menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada polisi. 

"Kalau sudah dianggap masuk kategori pidana urusannya dengan aparat dan penegak hukum. Kita serahkan sepenuhnya," ujar Muhadjir.

Muhadjir mengatakan pihaknya terus memantau setiap kejadian di lingkungan pendidikan. Jika terjadi malpraktik, pelaku akan ditindak berdasarkan kode etik keprofesian.

"Kalau ada malpraktik kemudian siapa yang melakukan itu tentu saja akan diurus berdasarkan kode etik profesi guru, kalau dilakukan guru. Kalau sudah pidana urusannya dengan pihak aparat. Kalau akibat dari kelalaian pengelola sekolah kaitannya dengan pelanggaran disiplin keprofesian. Itu penyelesainnya di dewan etik," jelas Muhadjir.

Sebelumnya, polisi menetapkan pembina SMA Taruna Indonesia, Palembang, OFA (24) sebagai tersangka terkait meninggalnya Dewlyn Berli (14). OFA disebut sebagai pelaku utama tewasnya siswa SMA Taruna saat MOS.

"Kami prihatin dalam proses pendidikan masih ada perpeloncoan yang berakibat adanya korban meninggal dunia. Korban adalah DJB (Delwyn Berli)," ujar Kapolda Sumsel Irjen Firli saat rilis di Mapolresta Palembang, Senin (15/7).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban meninggal akibat penganiayaan. Menurut Firli, korban tewas akibat dipukul benda tumpul.

"Pertama, dari hasil forensik, ada luka di kepala akibat benda tumpul. Setelah itu dipastikan, kami identifikasi bahwa korban dipukul pakai alat bambu," ujar Firli.






Sumber : news.detik.com
loading...

0 Response to "Mendikbud soal Siswa SMA Taruna Tewas saat MOS: Sekolah Jangan Bikin Teror"

Posting Komentar